Kamis, 30 Mei 2019

PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN PROVINSI LAMPUNG







Provinsi Lampung adalah Provinsi yang terletak di paling Selatan Pulau Sumatera dengan letak geografisnya berada diantara 103° 40' – 105° 50' Bujur Timur dan 6° 45' – 3° 45' Lintang Selatan. Provinsi Lampung berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bengkulu disebelah Utara. Sedangkan disebelah Barat dan Selatannya berbatasan dengan Selat Sunda, disebelah Timur Provinsi Lampung berbatasan dengan Laut Jawa.
Provinsi Lampung yang sebelumnya merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan ini didirikan pada tanggal 18 Maret 1964 berdasarkan dasar hukum Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1964. Luas wilayah Provinsi Lampung adalah sebesar 34.623,80 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 9.549.079 jiwa pada tahun itu. Pada Tahun 2016 jumlah penduduk di Provinsi Lampung sebanyak 8.205.141 jiwa sedangkan Tahun 2017 jumlah penduduk di Provinsi Lampung sebanyak 8.289.000 jiwa. Secara adminitratif, Provinsi Lampung dibagi menjadi 13 Kabupaten dan 2 Kota. Dengan Ibukota Provinsi Lampung adalah Bandar Lampung. 


Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi Lampung pada triwulan IV 2018 mampu tumbuh tinggi sebesar 5,38% (yoy) melebihi pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 5,19% (yoy). Akselerasi pertumbuhan tersebut konsisten dengan pola seasonalnya dan tercatat sebagai yang tertinggi sejak 2014 dengan rata-rata historis petumbuhan triwulan IV sebesar 5,08% (yoy). Di sisi permintaan, menguatnya pertumbuhan ekonomi triwulan laporan didorong oleh solidnya konsumsi rumah tangga. Di sisi penawaran, motor pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2018 bersumber dari lapangan usaha industri pengolahan dan pertanian.
Disepanjang tahun 2018, ekonomi Lampung dapat tumbuh sebesar 5,25% (yoy), lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,16% (yoy). Hal ini terutama dipengaruhi oleh kinerja investasi yang membaik serta konsumsi rumah tangga yang tumbuh cukup kuat ditopang daya beli dan inflasi yang terjaga. Meski demikian, melemahnya net ekspor seiring dengan tingginya pertumbuhan impor menahan pertumbuhan ekonomi Lampung yang lebih tinggi di tahun 2018. Di sisi penawaran, pertumbuhan lapangan usaha pertanian khususnya di akhir tahun  dan industri pengolahan seiring dengan peningkatan aktivitas industri makanan dan minuman menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Lampung tahun 2018. Sejalan dengan kuatnya konsumsi domestik, sektor perdagangan di tahun 2018 mampu tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Memasuki triwulan I-2019 ekonomi Lampung diperkirakan masih tumbuh cukup tinggi didorong oleh kinerja konsumsi swasta yang kuat termasuk konsumsi. Perekonomian Lampung triwulan I-2019 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp87,19 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 59,34 triliun.
Ekonomi Lampung triwulan I-2019 bila dibandingkan triwulan I-2018 (y-on-y) tumbuh 5,18%. Dari sisi produksi,  pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,55%. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh  komponen pengeluaran konsumsi lembaga Non-Profit sebesar 10,20%.
Ekonomi Lampung triwulan I-2019 bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 6,22%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 29,05%. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh pertumbuhan positif pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit sebesar 5,48% dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,57%. Secara spasial, pertumbuhan ekonomi wilayah Pulau Sumatera triwulan I-2019 tumbuh sebesar 4,55% dengan pertumbuhan tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan yang tumbuh 5,68%.

Mata Pencaharian Penduduk Provinsi Lampung

Melihat dari data diatas daerah ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain di sektor perkebunan dengan komoditi utama yang dihasilkan berupa cengkeh, kakao, kopi, pisang dan masih banyak lagi. Kontributor utama perekonomian daerah ini adalah disektor industri pengolahannya. Terdapat berbagai industri yang bahan bakunya berasal dari bahan tanaman dan perkebunan, industri tersebut sebagian besar merupakan industri rumah tangga yang mengolah kopi, pisang dan lada. 
Salah satu produk olahan dari perkebunan ini berupa pisang yang dijadikan keripik. Keripik merupakan makanan ringan yang banyak digemari oleh masyarakat dan dapat dijangkau oleh semua kalangan. Keberadaan usaha kecil keripik ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan nilai tambah pada komoditi itu sendiri dan menjadi sumber pendapatan bagi pemilik usaha tersebut yang diharapkan juga dapat berpengaruh dalam meningkatkan ekonomi masyarakat lokal.
Seperti di Desa Karang Anyar yang terletak di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Hampir seluruh masyarakat desa ini memiliki kegiatan industri pengolahan makanan seperti keripik, mulai dari keripik yang berbahan baku pisang, singkong, nangka, apel, ubi dan lain-lain. Tidak hanya keripik saja di desa ini juga mengolah makanan kelanting, kerupuk dan makanan lainya khas daerah Lampung.
Hampir kebanyakan masyarakat asli desa ini bekerja sebagai pedagang keripik ataupun makanan ringan, baik itu berjualan keliling, di tempat dan juga toko-toko sekitar pasar. Tetapi ada pula pembeli dari daerah lain yang datang membeli keripik ataupun hanya sekedar ingin mengenal desa yang satu ini, yaitu desa Karang Anyar.
Hal ini terlihat jelas dari adanya sentra penjualan oleh-oleh khas Lampung yang merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah setempat dalam hal pengembangan usaha kecil dan menengah di Provinsi Lampung. Tinggal bagaimana kita dapat mengolah dan mengembangkan usah ini, meskipun diluaran sana makanan berupa keripik sudah banyak, jika dapat dikembang dengan baik mulai dari pengolahan keripik yang diberikan berbagai variasi rasa, kemasannya yang unik dan menarik, mungkin dapat dipasarkan keluar Provinsi Lampung bahkan tidak menutup kemungkinan nantinya dapat kita ekspor keluar negeri sebagai makanan berciri khas dari Indonesia. 


Demikian artikel tentang Pertumbuhan Perekonomian, mohon maaf jika dalam penulisan artikel terdapat kesalahan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. 


Referensi:


https://lampung.bps.go.id/ (Diakses : Selasa, 21 Mei 2019 Jam 16.06)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar