Provinsi Lampung adalah Provinsi yang
terletak di paling Selatan Pulau Sumatera dengan letak geografisnya berada
diantara 103° 40' – 105° 50' Bujur Timur dan 6° 45' – 3° 45' Lintang Selatan.
Provinsi Lampung berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Selatan dan
Provinsi Bengkulu disebelah Utara. Sedangkan disebelah Barat dan Selatannya
berbatasan dengan Selat Sunda, disebelah Timur Provinsi Lampung berbatasan
dengan Laut Jawa.
Provinsi Lampung yang sebelumnya
merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan ini didirikan pada tanggal 18
Maret 1964 berdasarkan dasar hukum Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1964. Luas
wilayah Provinsi Lampung adalah sebesar 34.623,80 km² dengan jumlah penduduk sebanyak
9.549.079 jiwa pada tahun itu. Pada Tahun 2016 jumlah penduduk di Provinsi
Lampung sebanyak 8.205.141 jiwa sedangkan Tahun 2017 jumlah penduduk di
Provinsi Lampung sebanyak 8.289.000 jiwa. Secara adminitratif, Provinsi Lampung
dibagi menjadi 13 Kabupaten dan 2 Kota. Dengan Ibukota Provinsi Lampung adalah
Bandar Lampung.
Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi Lampung pada triwulan IV 2018
mampu tumbuh tinggi sebesar 5,38% (yoy) melebihi pertumbuhan triwulan
sebelumnya yang mencapai 5,19% (yoy). Akselerasi pertumbuhan tersebut konsisten
dengan pola seasonalnya dan tercatat sebagai yang tertinggi sejak 2014 dengan
rata-rata historis petumbuhan triwulan IV sebesar 5,08% (yoy). Di sisi
permintaan, menguatnya pertumbuhan ekonomi triwulan laporan didorong oleh
solidnya konsumsi rumah tangga. Di sisi penawaran, motor pertumbuhan ekonomi
triwulan IV 2018 bersumber dari lapangan usaha industri pengolahan dan
pertanian.
Disepanjang tahun 2018, ekonomi Lampung
dapat tumbuh sebesar 5,25% (yoy), lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya
sebesar 5,16% (yoy). Hal ini terutama dipengaruhi oleh kinerja investasi yang
membaik serta konsumsi rumah tangga yang tumbuh cukup kuat ditopang daya beli
dan inflasi yang terjaga. Meski demikian, melemahnya net ekspor seiring dengan
tingginya pertumbuhan impor menahan pertumbuhan ekonomi Lampung yang lebih
tinggi di tahun 2018. Di sisi penawaran, pertumbuhan lapangan usaha pertanian
khususnya di akhir tahun dan industri
pengolahan seiring dengan peningkatan aktivitas industri makanan dan minuman
menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Lampung tahun 2018. Sejalan dengan
kuatnya konsumsi domestik, sektor perdagangan di tahun 2018 mampu tumbuh lebih
baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Memasuki triwulan I-2019 ekonomi Lampung
diperkirakan masih tumbuh cukup tinggi didorong oleh kinerja konsumsi swasta
yang kuat termasuk konsumsi. Perekonomian Lampung triwulan I-2019 yang diukur
berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku
mencapai Rp87,19 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 59,34
triliun.
Ekonomi Lampung triwulan I-2019 bila
dibandingkan triwulan I-2018 (y-on-y) tumbuh 5,18%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan
usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,55%. Dari sisi
pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga
Non-Profit sebesar 10,20%.
Ekonomi Lampung triwulan I-2019 bila
dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 6,22%. Dari sisi
produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan sebesar 29,05%. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh
pertumbuhan positif pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit sebesar 5,48% dan
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,57%. Secara spasial, pertumbuhan
ekonomi wilayah Pulau Sumatera triwulan I-2019 tumbuh sebesar 4,55% dengan
pertumbuhan tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan yang tumbuh 5,68%.
Mata
Pencaharian Penduduk Provinsi Lampung
Melihat dari data diatas daerah ini
mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain di sektor
perkebunan dengan komoditi utama yang dihasilkan berupa cengkeh, kakao, kopi,
pisang dan masih banyak lagi. Kontributor utama perekonomian daerah ini adalah
disektor industri pengolahannya. Terdapat berbagai industri yang bahan bakunya
berasal dari bahan tanaman dan perkebunan, industri tersebut sebagian besar
merupakan industri rumah tangga yang mengolah kopi, pisang dan lada.
Salah satu produk olahan dari perkebunan
ini berupa pisang yang dijadikan keripik. Keripik merupakan makanan ringan yang
banyak digemari oleh masyarakat dan dapat dijangkau oleh semua kalangan.
Keberadaan usaha kecil keripik ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja,
meningkatkan nilai tambah pada komoditi itu sendiri dan menjadi sumber
pendapatan bagi pemilik usaha tersebut yang diharapkan juga dapat berpengaruh
dalam meningkatkan ekonomi masyarakat lokal.
Seperti di Desa Karang Anyar yang
terletak di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung.
Hampir seluruh masyarakat desa ini memiliki kegiatan industri pengolahan
makanan seperti keripik, mulai dari keripik yang berbahan baku pisang,
singkong, nangka, apel, ubi dan lain-lain. Tidak hanya keripik saja di desa ini
juga mengolah makanan kelanting, kerupuk dan makanan lainya khas daerah
Lampung.
Hampir kebanyakan masyarakat asli desa
ini bekerja sebagai pedagang keripik ataupun makanan ringan, baik itu berjualan
keliling, di tempat dan juga toko-toko sekitar pasar. Tetapi ada pula pembeli
dari daerah lain yang datang membeli keripik ataupun hanya sekedar ingin
mengenal desa yang satu ini, yaitu desa Karang Anyar.
Hal ini terlihat jelas dari adanya
sentra penjualan oleh-oleh khas Lampung yang merupakan salah satu bentuk
dukungan pemerintah setempat dalam hal pengembangan usaha kecil dan menengah di
Provinsi Lampung. Tinggal bagaimana kita dapat mengolah dan mengembangkan usah
ini, meskipun diluaran sana makanan berupa keripik sudah banyak, jika dapat
dikembang dengan baik mulai dari pengolahan keripik yang diberikan berbagai
variasi rasa, kemasannya yang unik dan menarik, mungkin dapat dipasarkan keluar
Provinsi Lampung bahkan tidak menutup kemungkinan nantinya dapat kita ekspor
keluar negeri sebagai makanan berciri khas dari Indonesia.
Demikian artikel tentang Pertumbuhan
Perekonomian, mohon maaf jika dalam penulisan artikel terdapat kesalahan.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
Referensi:
https://ilmupengetahuanumum.com/profil-daftar-kabupaten-dan-kota-di-provinsi-lampung/
(Diakses: Selasa, 21 Mei 2019 Jam 14.15)
https://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/lampung/Pages/KEKR-Provinsi-Lampung-Periode-Februari-2019.aspx
(Diakses: Selasa, 21 Mei 2019 Jam 14.30)
https://lampung.bps.go.id/ (Diakses : Selasa, 21
Mei 2019 Jam 16.06)
https://yustiawanhendra.wordpress.com/2016/10/28/biografi-kota-lampung/ (Diakses: Selasa, 21 Mei 2019 Jam 16.18)
https://docplayer.info/33465772-Analisa-usaha-keripik-nangka-dan-keripik-pisang-panda-alami-di-kecamatan-gedong-tataan-kabupaten-pesawaran-provinsi-lampung.html
(Diakses: Selasa, 21 Mei 2019 Jam 17.23)
https://industrikreatiflampungtcc.wordpress.com/2019/02/20/kripik-karang-anyar-gedong-tataan/
(Diakses: Selasa, 21 Mei 2019 Jam 20.23)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar